Instagram -->

Label

Sabtu, 28 April 2012

Ukuran Background Twitter

Bagi para Tweepss yang pengen ganti tampilan background twitternya, biasanya terkendala dengan ukuran gambar yang terlampau kecil, sehingga background twitter menjadi kecil dan berpetak-petak. Hal ini dapat kita akali dengan merubah ukuran foto/gambar menjadi 1360 x 661 pixels, yang dapat kita buat lewat Adobe Photoshop 7.0. Sekian semoga bermanfaat dan selamat mencoba

Selasa, 24 April 2012

Bulan Sabit Bersatu dengan Venus


Malam Ini Bulan Sabit Bersatu dengan Venus

Malam nanti para pengamat langit akan mendapat suguhan spesial.

SELASA, 24 APRIL 2012, 18:29 WIB
Karlina Octaviany

Planet Venus (NASA)

VIVAnews - Pada Selasa, 24 April atau malam ini, pengamat benda-benda langit akan berusaha menangkap keindahan saat bulan sabit meluncur untuk bertemu planet paling terang, Venus.

Penampakan Venus menarik banyak pasang mata setelah matahari terbenam. Pengamat telah memantau planet terang ini selama beberapa minggu. Sayang, sebagian besar tidak yakin atas pemandangan yang dilihatnya.

Planetarium Hayden, New York, Amerika Serikat melaporkan banyak pertanyaan mendarat seputar penampakan Venus. Rata-rata mereka menyatakan kebingungan seperti, "Saya telah melihat 'bintang putih dan besar' bersinar di barat setelah matahari tenggelam selama beberapa malam. Saya curiga itu mungkin planet, tapi ada yang bilang itu kemungkinan satelit. Bahkan, mungkin pesawat ruang angkasa."

Venus sangat terang sehingga Anda bisa melihatnya pada siang hari. Tapi, untuk mencari posisi yang tepat pada langit biru relatif sulit. Setelah malam datang dalam kondisi yang sangat gelap, planet dapat terlihat seperti bayangan.

Planet "cinta" ini begitu terang pada Januari 2011 sehingga pilot maskapai Air Canada mengira itu pesawat lain. Pilot ini mengirim pesan darurat pada penumpang pesawat untuk bersiap dalam kondisi waspada karena potensi tabrakan bisa terjadi.

Bulan Sabit Bertemu Venus


Pertemuan bulan dan Venus pada malam ini tidak akan menjadi kesatuan yang sangat dekat. Ada celah yang relatif lebar memisahkan kedua benda terang ini di tengah gelapnya langit malam. Mereka akan muncul terpisah sekitar 6 sampai 7 derajat seperti dikutip dari laman Space.com. Venus akan berada di atas bulan yang kurus.

Tingkat cahaya bulan akan menjadi 12 persen dengan posisi agak jauh dari bumi. Jarak ini disebabkan bulan baru melewati puncak titik terjauh dalam orbit pada Minggu.

Ketika mereka bersatu malam nanti, bulan akan menjauh sekitar 404.000 kilometer. Posisi ini masih lebih dekat dibanding Venus yang pada saat yang sama akan mencapai 181 kali lebih jauh.

Sabtu, 21 April 2012

Lyric Coldplay "Viva La Vida"

I used to rule the worldSeas would rise when I gave the wordNow in the morning I sleep aloneSweep the streets I used to own
I used to roll the diceFeel the fear in my enemy's eyesListen as the crowd would sing"Now the old king is dead! Long live the king!"
One minute I held the keyNext the walls were closed on meAnd I discovered that my castles standUpon pillars of salt and pillars of sand
I hear Jerusalem bells a ringingRoman Cavalry choirs are singingBe my mirror, my sword and shieldMy missionaries in a foreign field
For some reason I can't explainOnce you go there was neverNever an honest wordAnd that was when I ruled the world
It was the wicked and wild windBlew down the doors to let me inShattered windows and the sound of drumsPeople couldn't believe what I'd become
Revolutionaries waitFor my head on a silver plateJust a puppet on a lonely stringOh who would ever want to be king?
I hear Jerusalem bells a ringingRoman Cavalry choirs are singingBe my mirror, my sword and shieldMy missionaries in a foreign field
For some reason I can't explainI know Saint Peter won't call my nameNever an honest wordBut that was when I ruled the world
I hear Jerusalem bells a ringingRoman Cavalry choirs are singingBe my mirror, my sword and shieldMy missionaries in a foreign field
For some reason I can't explainI know Saint Peter won't call my nameNever an honest wordBut that was when I ruled the world

Kamis, 19 April 2012

Tips & Trick "Cara Mengemudi Hemat BBM"


Mungkin di antara kita tidak banyak yang menyadari bahwa cara mengemudi yang tepat dapat menghemat Bahan Bakar Minyak (BBM). Padahal cara mengemudi yang tepat sangat dapat menekan konsumsi BBM dan tentunya akan menghemat pengeluaran. Berikut beberapa kiat mengemudi kendaraan yang dapat menghemat bahan bakar :


Menghidupkan dan Mematikan Mesin Kendaraan
Memanasi kendaraan tidak perlu terlalu lama, karena kendaraan dan pelumas dengan teknologi terbaru tidak lagi memerlukan pemanasan terlalu lama. Matikan mesin jika memungkinkan, semisal saat berhenti menunggu pada palang pintu perlintasan kereta api, lampu lalu lintas atau saat anda menunggu seseorang. Kemudian ketika anda mencoba menghidupkan kendaraan setelahnya, jangan tekan pedal gas. Selain itu, jika anda berhenti di tanjakan, gunakan selalu rem tangan.

Memindahkan Gigi Transmisi Sesegera Mungkin
Pindahkan gigi sebelum jarum RPM mencapai angka 2500 untuk kendaraan berbahan bakar Bensin dan LPG, dan RPM 2000 pada kendaraan bermesin diesel. Dengan menggunakan putaran mesin yang rendah maka konsumsi bahan bakar pun akan berkurang. Beban kerja yang berat pada mesin untuk menghasilkan tenaga akan menjadi pemborosan ketika seorang pengemudi tidak dapat menyesuaikannya dengan penggunaan gigi transmisi yang tepat, tenaga yang besar tidak menjadi maksimal ketika tersalurkan kepada roda-roda penggerak, seharusnya putaran mesin yang dihasilkan tidak terlalu banyak terhambat oleh gigi transmisi bersambung mulus ke roda-roda.

Menggunakan RPM Rendah
Ambil contoh mobil yang digunakan bermesin 4 tak 4 silinder. Mesin ini memerlukan 4 langkah untuk mencapai 1 siklus mesin, yakni langkah isap (campuran O2 dan bahan bakar masuk silinder), kompresi, ekspansi, dan buang. Dalam satu siklus, bahan bakar akan dikonsumsi tiap silinder hanya pada langkah isap. Kalau sekali langkah isap membutuhkan 1 tetes bahan bakar, maka mesin 4 silinder mengkonsumsi 4 tetes bahan bakar pada setiap siklus.

Pada mesin tadi setiap siklus diselesaikan dalam 2 putaran (720 derajat). Andai mesin bekerja pada putaran 2.000 RPM, sesungguhnya hanya terjadi 1.000 siklus per menit. Jika pada setiap siklus bahan bakar yang dikonsumsi 4 tetes, maka dalam 1 menit mesin akan menghabiskan 4.000 tetes bahan bakar (1.000 x 4 tetes). Dan jika putaran mesin ditingkatkan menjadi 4.000 RPM, bahan bakar yang dibakar akan bertambah menjadi 8.000 tetes. Jadi, semakin tinggi putaran mesin, semakin banyak pula konsumsi bahan bakarnya.

Jumlah silinder juga berpengaruh pada konsumsi bahan bakar. Pada mesin 4 tak 6 silinder misalnya, konsumsi bahan bakarnya akan menjadi 6 tetes/siklus. Pada putaran 2.000 RPM, mesin memerlukan bahan bakar 6.000 tetes/menit (1.000 x 6 tetes). Jika putarannya naik menjadi 4.000 RPM, maka bahan bakar yang dikonsumsi menjadi 12.000 tetes/menit.

Faktor lain yang mempengaruhi konsumsi bahan bakar adalah volume silinder. Secara umum, mesin berkapasitas silinder kecil lebih irit ketimbang yang berkapasitas silinder besar. Untuk mesin 1.300 cc misalnya, volume satu tetes bahan bakar mungkin cuma 0,1 ml. Sementara pada mesin 2.000 cc, 1 tetes bahan bakar bisa mencapai volume 0,2 ml. Jadi, jika kedua mesin sama-sama bekerja pada 2.000 RPM, mesin 4 tak 1.300 silinder hanya mengkonsumsi 0,4 l dan mesin 4 tak 2.000 cc menghabiskan 0,8 l bahan bakar.

Menggunakan Kecepatan Konstan
Kendaraan rata-rata hanya memerlukan 5 HP (Horse Power) pada kecepatan konstan di 50 Km/jam, dan lebih kurang 25 HP pada kecepatan 120 Km/jam (tenaga yang diperlukan semakin meningkat seiring dengan kecepatan kendaraan). Sisa tenaga yang ada pada mesin akan terpakai untuk akselerasi yang dilakukan si pengemudi. Oleh karena itu menjaga agar kecepatan tetap konstan akan membuat pemakaian tenaga dan bahan bakar menjadi hemat.

Selain itu, kecepatan tinggi juga memberi andil dalam pemborosan bahan bakar. Dalam dunia aerodinamika dikenal istilah hambatan angin. Makin kencang kendaraan dipacu, hambatan angin yang harus dilawan mesin kendaraan juga akan meningkat. Akibatnya terjadi konsumsi bahan bakar ekstra. Gangguan ini mulai terasa pada kecepatan 60 Km/jam ke atas. Pada kecepatan 80 Km/jam, diperlukan tambahan sekitar 15 persen bahan bakar untuk melawan hambatan angin. Bahan bakar ekstra ini meningkat lagi bila kecepatan mencapai 100 km/jam, yakni sebesar 35 persen.

Mengemudi di Jalanan Berbukit
Mengemudi di area perbukitan sangat penting untuk melakukan manajemen kecepatan. Usahakan pergerakan kendaraan dengan menggunakan tenaga yang kecil. Ini dapat dimungkinkan jika putaran RPM rendah, pertahankan agar kendaraan bergulir sedemikian rupa tanpa menggunakan RPM tinggi dan gigi rendah. RPM tinggi pada permukaan licin (off road) sering membuat cengkraman pada roda penggerak terlepas yang akhirnya membuat kendaraan tidak dapat mencapai permukaan yang lebih tinggi.

Menghindari Kemacetan Lalu Lintas
Dalam kemacetan, sekitar 20 persen waktu dari kerja mesin dihabiskan dalam 0 km/jam alias berhenti. Berhenti dengan mesin hidup sama artinya dengan membuang bahan bakar. Ketika kendaraan mulai diakselerasi (digas), mesin harus mengatasi gaya inersia yang timbul akibat percepatan dengan cara membakar bahan bakar tambahan. Namun, baru beberapa meter bergerak, kendaraan sudah harus mengalami deselerasi (direm) hingga berhenti kembali.

Pada waktu itulah sejumlah bahan bakar yang terlanjur meninggalkan tangki tidak akan terbakar dan terbuang secara percuma. Selain itu, sebagian pengendara juga meraung-raungkan mesin kendaraannya dan ada pula kecenderungan untuk akselerasi-deselerasi secara mendadak. Semua ini jelas akan membuang bahan bakar dengan percuma.

Melakukan Perlambatan dengan Halus
Usahakan untuk mengatur kecepatan kendaraan dan jarak dengan kendaraan di depan supaya bisa mengurangi pengereman yang tidak perlu. Mobil-mobil yang dibuat di atas tahun 2000 umumnya dilengkapi dengan sistem injeksi elektronik yang memiliki fuel cut off, yaitu kemampuan memutuskan pasokan bahan bakar ke ruang mesin saat melakukan perlambatan mesin (Engine Brake). Keuntungannya, seorang pengemudi dapat mengangkat pedal gas setiap saat perlambatan tanpa terlalu banyak dibantu dengan pengereman pada roda-roda. Pada kendaraan yang menggunakan karburator tanpa eletronik fuel cut off, saat melakukan perlambatan, lakukan dengan halus dan bertahap dengan gigi transmisi tetap masuk (tidak netral).

Menggunakan Teknik Menikung yang Benar
Menikung dengan benar dapat menghemat konsumsi bahan bakar. Pandangan jauh ke depan dan lakukan perlambatan sehalus mungkin. Jika diperkirakan kondisi aman lakukan perlambatan tanpa menggunakan pedal rem dan ambil jalur paling pendek, dengan demikian faktor reduksi rotasi roda kecil. Gunakan gigi rendah (engine brake), namun jika sudah melewati tikungan jangan menginjak gas terlalu besar. Cara mengemudi dengan kecepatan tinggi, mengerem tajam dan meningkung tajam selanjutnya berakselarasi dengan cepat (gaya racing) tidak saja akan meningkatkan pemakaian bahan bakar tetapi juga akan memperpendek umur komponen kendaraan.

Memperhatikan Aerodinamika Kendaraan
Pembuatan sebuah mobil akan melalui serangkaian ujian. Salah satunya adalah tes aerodinamika yang dilakukan melalui sebuah terowongan angin. Semakin kecil hambatan angin yang diperoleh oleh sebuah mobil, maka semakin hemat konsumsi bahan bakar kendaraan tersebut. Namun, terdapat hal-hal lain yang dapat mengganggu aerodinamika kendaraan. Terganggunya aerodinamika kendaraan akan mengakibatkan tahanan menjadi semakin besar dan tentu mengakibatkan konsumsi bahan bakar akan lebih besar pula.

Hal-hal yang dapat mengganggu aerodinamika kendaraan diantaranya seperti pemakaian ban dengan permukaan lebar, penempatan rak di atas kendaraan, membawa barang di luar kendaraan, membuka kaca pintu pada saat kecepatan tinggi. Hal-hal tersebut akan membuat konsumsi bahan bakar menjadi boros. Selain itu, sebaiknya anda tidak membawa barang-barang yang tidak perlu. Semakin berat suatu kendaraan maka akan semakin tinggi konsumsi bahan bakar yang diperlukan.

Menjaga Tekanan Angin Ban Kendaraan
Periksa tekanan angin setidaknya 2 minggu sekali. Pemeriksaan tekanan angin harus dilakukan dalam keadaan ban dingin atau dapat dilakukan paling jauh kurang dari 3 km jarak tempuh. Sesuaikan tekanan ban dengan standar yang direkomendasikan oleh pabrik. Biasanya tabel tekanan ban tertera di bagian dalam pintu depan kanan mobil. Sebaiknya anda menambahkan tekanan ban 1–2 psi di atas standar agar tekanan ban tidak segera turun mencapai tekanan di bawah standar. Langkah ini terbukti dapat menghemat bahan bakar hingga 10 persen.

Pada prinpsipnya, hambatan friksi permukaan ban dan permukaan jalan tidak terlalu besar, tekanan angin yang kurang 25 persen dari ukuran normal akan meningkatkan traksi roda sekitar 10 persen dan meningkatkan konsumsi bahan bakar sebesar 2 persen. Tetapi tekanan angin yang berlebih juga dapat membuat efek negatif. Traksi roda akan berkurang pada kecepatan tinggi. Jarak pengereman pun akan semakin panjang sehingga ketahanan komponen kaki–kaki kendaraan akan menjadi lebih singkat.

Melakukan Perawatan dan Pemeliharaan Kendaraan
Periksalah kendaraan anda secara berkala, jaga agar kendaraan anda selalu dalam kondisi optimal. Gantilah pelumas kendaraan sesuai menurut dengan buku manual kendaraan. Jaga agar aki tidak sampai kekurangan karena aki yang lemah akan membuat anda harus berusaha berulang kali untuk menghidupkan kendaraan yang tentunya akan menambah konsumsi bahan bakar. Pastikan pula tidak ada kebocoran pada tangki, pompa, dan pipa saluran bahan bakar agar tak ada bahan bakar yang terbuang percuma. Caranya, dengan memeriksa sambungan las, seal, dan kekencangan baut yang ada.

puisi "KANGEN" by W.S RENDRA



Kau tak akan mengerti bagaimana kesepianku
Menghadapi kemerdekaan tanpa cinta
Kau tak akan mengerti segala lukaku
Karena cinta telah sembunyikan pisaunya
Membayangkan wajahmu adalah siksa
Kesepian adalah ketakutan dan kelumpuhan
Kau telah menjadi racun bagi darahku
Apabila aku dalam kangen dan sepi
Itulah berarti
Aku tungku tanpa api

Kata-kata #1

Terkadang dalam menyelesaikan hal yang menurut kita rumit tidak harus diselesaikan dengan cara yang rumit pula