Instagram -->

Label

Selasa, 15 Mei 2012

KITOSAN DARI KULIT UDANG SEBAGAI PENGAWET SIOMAY BAKSO


KITOSAN DARI KULIT UDANG SEBAGAI PENGAWET SIOMAY BAKSO
SMKN 5 SURABAYA
OLEH : CICIK SRI WULANDARI, S.Pd

Limbah udang yang terbuang dari proses industri pembuatan krupuk udang dan limbah kulit udang yang telah dipisahkan dari dagingnya yang terbuang dipasar tradisional. Peneliti tertarik untuk memanfaatkan sebagai olahan pembuatan kitosan. Udang sendiri merupakan komoditi ekspor yang menarik minat banyak pihak untuk mengolahnya. Udang di Indonesia diekspor dalam bentuk bekuan dan telah mengalami proses pemisahan kepala dan kulit. Proses pemisahan ini akan menimbulkan dampak yang tidak diinginkan yaitu berupa limbah padat yang lama-kelamaan jumlahnya akan semakin besar sehingga akan mengakibatkan pencemaran lingkungan berupa bau yang tidak sedap dan merusak estetika lingkungan. Pada perkembangan lebih lanjut kulit dan kepala udang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan kitin dan kitosan.
Kegiatan dilaksanakan mulai tanggal 25 Januari 2012, semua kegiatan ini kami lakukan dengan melibatkan kelompok siswa KIR (Karya Ilmiah Remaja) SMKN 5 Surabaya yang terdiri dari jurusan kimia analis dan Industri Kegiatan ini dimulai dengan mengumpulkan siswa dan membagi kelomok kerja serat memberikan pengarahan dan informasi tentang pelatihan pembuatan kitosan yang akan diaplikasikan sebagai pengawet siomay serta pembagian angket yang telah diberikan Citi Succsess Fund dan hasil kuisenair kami telah kami kirimkan tanggal 27 Pebuari 2012.
Pengarahan tentang pembuatan kitosan kami lakukan pada tanggal 25 Januari 2012 yang diikuiti setiap hari rabu siang setelah jam pelajaran jam 13.00 hingga sore jam 17.00 wib, oleh siswa KIR yang terdiri dari kelas X, dan XI sebanyak 30 peserta kemudian kami bagi kelompok terdiri dari 6 kelompok masing-masing kelompok sebnayak 4-5 siswa . Hasil pengamatan menunjukkan siswa mengikuti dengan antusias. Selesai pengarahan siswa diberi tugas untuk mengumpulan limbah kulit udang disekitar lingkungan mereka yaitu tempat pasar trdisional atau hasil dari proses industri udang yang ada disekitar .
Pelatihan pembuatan kitosan ini membutuhkan waktu yang cukup lama alasan nya siswa KIR hanya bisa menyempatkan waktu di hari rabu, jadi kami melakukan sesuai tahapan proses pembuatan yaitu dimulai dengan kulit udang yang telah dicuci dan dikeringkan , blender , oven , ayakan, timbangan , kain saringan dll, dalam kegiatan dimulai dengan penggilingan kulit udang dan pembuatan bahan dan alat yang akan digunakan ini kami tetap menggunakan hari rabu tanggal 8 Pebuari 2012 dimulai jam 13.30 – 16.30 wib . Kulit udang yang telah digiling seberat 100 gram dari hasil yang diperoleh kemudian diproses untuk isolasi kitin dilakuakn pada tanggal 15 Febuari 2012 pada tahap pertama yaitu deproteinasi (penghilangan protein), pada minggu berikutnya tanggal 22 Febuari 2012 dilakukan proses tahapan demineralisasi (penghilangan mineral), pada tanggal 29 Febuari 2012 dilakukan proses depigmentasi ( penghilangan pigmen ) dan pada tanggal 7 Maret 2012 tahapan proses deasetilasi ( mengubah kitin menjadi kitosan ) yang mngerjakan 3 kelompok , dan 2 kelompok yang lain mengerjakan proses pembuatan siomay bakso karena alat yang tersedia hanya bisa untuk 3 kelompok . dan 1 kelompok mempersipkan langsung keaplikasi siomay bakso kami yang akan kami awetkan dengan menggunakan kitosan dan kemmudian pengamatan kami lakukan tiap hari selama 4 hari.



http://www.facebook.com/AksiGuru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar